اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ.
عُمَرُ بْنُ ٱلْخَطَّا
Sayyidina Umar bin Al Khattab lahir di Mekah. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim, dari Bani Makhzum. Sayyidina Umar bin Khattab termasuk pandai karena saat itu sudah bisa membaca dan menulis yang pada jaman itu termasuk langka. Beliau juga disegani karena memiliki fisik yang kuat dan tegas.Sayyidina Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad yaitu Al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Berikut kata-kata mutiara Umar bin
Khattab yang dinukil dari buku 2.000 Kata Mutiara dari 200 Tokoh Dunia susunan
Budi Santoso dan buku Kumpulan Kata Bijak Khulafaur Rasyidin oleh Amir Mubarak.
1. "Aku khawatir akan datangnya
hari di mana orang-orang yang tidak beriman merasa bangga dengan kedustaannya,
sementara orang-orang yang beriman malu dengan keimanannya."
2. "Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan
hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan
bersiap-siaplah akan datangnya hari besar ditampakkannya amal."
3. "Sabar adalah bahan ramuan paling menyehatkan dalam hidup kita."
4. "Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika
satu di antaranya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air
yang bisa meredam amarah tersebut."
5. "Bila engkau menemukan celah pada seseorang dan engkau hendak
mencacinya, maka cacilah dirimu, karena celahmu lebih banyak darinya."
6. "Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah. Itu karena bergaul
bersama orang seperti mereka akan mencerahkan pikiran."
7. "Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu kenakan dan kamu tanggalkan
sesuka hati. Wanita itu terhormat dan memiliki haknya."
8. "Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia
akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati. Jika
dia memasuki tahapan ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada
apa-apanya."
9. "Mahkota seseorang adalah akalnya. Derajat seseorang adalah agamanya.
Sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya."
10. "Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia
akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati. Jika
dia memasuki tahapan ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada
apa-apanya."
11. "Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan
mengucapkan kata-kata lemah lembut."
12. "Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali
menyesali bicaraku."
13. "Andai terdengar suara dari langit yang berkata, 'Wahai manusia,
kalian semua sudah dijamin pasti masuk surga kecuali satu orang saja'. Sungguh
aku khawatir satu orang itu adalah aku."
14. "Jagalah sholatmu. Karena saat kamu kehilangan sholat, maka kamu akan
kehilangan segalanya."
15. "Hindarilah sifat malas dan bosan, karena keduanya kunci keburukan.
Sesungguhnya jika engkau malas, engkau tidak akan banyak melaksanakan
kewajiban. Jika engkau bosan, engkau tidak akan tahan dalam menunaikan
kewajiban."
16. "Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu
akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun jikalau kita bersenang-senang dengan
dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan
kekal."
17. "Orang yang banyak tertawa itu kurang wibawanya."
18. "Janganlah kamu berburuk sangka dari kata-kata tidak baik yang keluar
dari mulut saudaramu, sementara kamu masih bisa menemukan makna lain yang lebih
baik."
19. "Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau
tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk
terus berdoa."
20. "Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan,
jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan."
21. "Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Janganlah buat
dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karena itu adalah penyakit"
22. "Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah keadaan tenang dan
sabar".
23. "Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan tidak ada
kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan"
24. "Keyakinan (iman) adalah di mana seharusnya tidak ada perbedaan antara
perbuatan, perkataan, dan apa yang kamu pikirkan."
25. "Ketahuilah saudara-saudaraku, bahwa sikap keras itu sekarang sudah
mencair. Sikap itu (keras) hanya terhadap orang yang berlaku zalim dan memusuhi
kaum Muslimin," kata Umar.
26. "Tetapi buat orang yang jujur, orang yang berpegang teguh pada agama
dan berlaku adil saya lebih lembut dari mereka semua," Umar melanjutkan.
27. "Ya Allah, saya ini sungguh keras, kasar, maka lunakkanlah hatiku! Ya
Allah, saya sangat lemah, maka berilah saya kekuatan! Ya Allah, saya ini kikir,
jadikanlah saya orang dermawan!"
28. "Mahkota seseorang adalah akalnya. Derajat seseorang adalah agamanya.
Sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya."
29. "Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia
akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati. Jika
dia memasuki tahapan ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada
apa-apanya."
30. "Biasakan diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal
selamanya."
31. "Jika tidur pada malam hari, aku telah menyia-nyiakan diriku. Jika aku
tidur pada siang hari, aku telah menyia-nyiakan rakyatku."
32. "Duduklah dengan orang-orang yang bertaubat, sesungguhnya mereka
menjadikan segala sesuatu lebih berfaedah."
33. "Barangsiapa takut kepada Allah SWT niscaya tidak akan dapat dilihat
kemarahannya. Dan barangsiapa takut kepada Allah, tidak sia-sia apa yang dia
kehendaki."
34. "Sesungguhnya kita adalh kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam,
maka janganlah kita mencari kemuliaan dengan selainnya."
35. "Seandainya kejujuran merendahkanku dan sedikit yang bisa dilakukan, maka
hal tersebut lebih aku cintai dari kebohongan yang dapat menaikkan posisiku,
meski sedikit yang bisa dilakukan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar